Dari sekian banyak bahan kain pasti memiliki karakteristik jenis tektur yang berbeda-beda. Nahhh.. kali ini kainpusat.com akan membahas lebih lengkap bahan polycotton yang katanya memiliki permukaan yang lembut dan halus. Yuk simak pembahasan berikut..
Mengenal Bahan Polycotton Lebih Dekat
Bahan polycotton adalah perpaduan antara kain sintetis polyester dengan serat alam katun (cotton). Jenis kain yang nama asli sebenarnya adalah double hycon ini memiliki permukaan yang lembut dan halus. Berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai polycotton mulai dari karakteristik, keunggulan, kekurangan hingga bagaimana cara merawat produk garmen yang terbuat dari polycotton.
Apa Itu Bahan Polycotton?
Bahan polycotton pada dasarnya adalah campuran antara polyester dan cotton sehingga memiliki tekstur rapat namun fleksibel. Oleh sebab itu, bahan ini sering digunakan untuk membuat pakaian. Sebelum memahami apa saja karakteristik polycotton, Anda sebaiknya perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan polyester dan cotton itu.
Polyester merupakan serat buatan dengan menggunakan bahan baku berasal dari produk sampingan pengolahan minyak bumi. Serat buatan yang dikenal dengan nama polyester ini serupa dengan serat yang digunakan pada bahan plastik, namun tekstur polyester lebih halus.
Oleh sebab itu tidak mengherankan jika dalam keadaan terbakar maka polyester juga akan menghitam dan mengeluarkan bau seperti plastik. Sementara itu cotton merupakan salah satu serat alam yang sudah lama dijadikan sebagai bahan utama membuat kain.
Hal itulah yang menyebabkan kedua serat tersebut harus dicampur sebab jika hanya mengandalkan serat alami seperti cotton, produk yang dihasilkan memang akan berkualitas dan memiliki tekstur lembut namun rentan sobek. Maka dari itu, dibutuhkan campuran yang berasal dari serat buatan dalam hal ini polyester untuk berperan sebagai penyeimbangnya.
Kombinasi antara serat buatan dan serat alam tersebut menghasilkan tampilan yang bagus, kuat, halus sekaligus bisa menyerap keringat manusia. Bukan hanya itu saja, perpaduan antara polyester dan cotton itu juga membuat kain polycotton harganya cukup murah termasuk produk yang terbuat dari polycotton pun bisa dipasarkan dengan harga terjangkau namun tetap memberi keuntungan pada produsennya.
Baca Juga : Bahan Nylon
Karakteristik Bahan Polycotton
Setelah mengetahui asal muasal polycotton terbentuk maka kini saatnya Anda mempelajari apa saja karakteristik dari bahan polycotton tersebut:
- Memiliki permukaan yang halus
- Tipis agak menerawang
- Kuat
- Ringan
- Serat kecil dan rapat
- Bersifat jatuh (flowing)
- Mampu menyerap keringat (tergantung seberapa besar komposisi cotton pada bahan tersebut)
Berdasarkan karakteristik tersebut dapat dilihat bahwa bahan polycotton selain bisa dijadikan sebagai pakaian juga cocok untuk menjadi kerudung atau jilbab. Kerudung atau jilbab dari polycotton yang memiliki permukaan halus, adem dengan sifat kain yang agak melayang dapat memberikan tampilan yang modis sekaligus nyaman untuk digunakan.
Banyak juga pertanyaan yang muncul mengenai seberapa besar campuran antara polyester dan cotton agar bisa menghasilkan bahan polycotton yang bagus? Apakah campuran polyester yang lebih besar atau sebaliknya? Tentu saja, semakin besar bahan cotton (serat alam) yang digunakan untuk membuat polycotton akan semakin tinggi kualitasnya sekaligus semakin meningkat harganya.
Hal tersebut disebabkan karena polyester yang merupakan serat buatan itu jika terlalu besar porsinya maka akan membuat polycotton terasa lebih panas jika dipakai. Sedangkan apabila serat alam (cotton) yang memiliki porsi lebih besar dalam komposisi pembuatan polycotton maka secara otomatis kualitas kain akan lebih bagus dan lebih nyaman untuk dipakai.
Kelebihan Bahan Polycotton
1. Polycotton Terlihat Lebih Jatuh saat Dipakai
Salah satu karakteristik polycotton adalah bersifat jatuh dalam hal ini tekstur kainnya akan terlihat lebih melayang saat dipakai.
2. Polycotton Tidak Membuat Pemakainya Merasa Gerah
Serat alam (cotton) pada polycotton membuat salah satu bahan pembuat pakaian ini tidak membuat orang yang memakai produk polycotton akan merasa kegerahan. Oleh sebab itu, produk garmen termasuk hijab yang terbuat dari polycotton ini cocok untuk semua jenis iklim. Apalagi jika Anda tinggal di daerah beriklim tropis dan termasuk orang yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.
3. Polycotton Tahan terhadap Rendaman Air dalam Jangka Waktu Cukup Lama
Polycotton juga termasuk bahan yang aman jika direndam dalam air dengan jangka waktu yang cukup lama. Perendaman dalam air tersebut tidak merusak serat kain pada polycotton. Ketahanan serat kain terhadap air tersebut disebabkan karena adanya campuran serat sintetis yaitu polyester dalam polycotton.
Kekurangan Bahan Polycotton
1.Polycotton Kurang Bisa Menyerap Banyak Keringat
Adanya serat alam (cotton) dalam komposisi pembuatan polycotton memang membuat bahan tersebut bisa menyerap keringat. Namun, campuran polyester dalam sebuah bahan polycotton membuat bahan tersebut tidak mudah menyerap keringat khususnya dalam jumlah banyak seperti kain yang 100% mengandung cotton.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang memang termasuk orang dengan aktivitas di luar ruangan terlalu tinggi sehingga berpotensi mengeluarkan banyak keringat sebaiknya tidak memakai pakaian yang terbuat dari polycotton. Hal seperti itu hanya akan membuat Anda kurang nyaman saat beraktivitas.
2.Polycotton Mudah Berbau
Polycotton yang kurang bisa menyerap keringat khususnya saat seseorang mengeluarkan banyak keringat membuat bahan ini jika dipakai terlalu lama akan lebih mudah berbau.
3.Polycotton Lebih Licin
Polycotton juga termasuk bahan yang cukup licin sehingga membuat bahan ini tidak terlalu mudah untuk dibentuk. Biasanya bahan ini jika tidak disetrika akan membuat garis-garis lipatan terlihat lebih jelas.
Perbedaan Polycotton dan Bahan Voal
Secara sekilas memang polycotton dan voal terbilang cukup mirip. Namun jika Anda jeli dalam memperhatikan kedua jenis bahan tersebut maka bisa disimpulkan terdapat cukup banyak perbedaan antara keduanya.
Perbedaan paling mencolok antara polycotton dan voal adalah kemampuan kedua bahan tersebut dalam menyerap keringat. Bahan voal relatif lebih mudah untuk menyerap keringat dibanding polycotton, apalagi jika campuran polyester dalam kain polycotton lebih besar dari cotton.
Tingkat penyerapan keringat yang tidak terlalu tinggi pada polycotton tersebut membuat bahan tersebut jika dijadikan sebagai jilbab akan membuat jilbab lebih mudah berbau. Berbeda dengan voal yang bisa lebih menyerap keringat sehingga jilbab yang terbuat dari voal akan lebih nyaman dipakai untuk segala aktivitas.
Tekstur kedua kain sebenarnya sama-sama halus dan lembut, walau voal sedikit lebih unggul di sektor tersebut (lebih halus dan lembut). Kedua bahan juga tidak mudah kusut, walau pada jilbab yang terbuat dari polycotton akan lebih sulit menghilangkan garis-garis lipatan jika tidak disetrika.
Selain daya serap keringat, perbedaan paling mencolok lainnya adalah polycotton lebih licin dibanding dengan voal. Hal seperti itu membuat polycotton lebih susah dibentuk daripada voal, sehingga jilbab yang terbuat dari polycotton biasanya lebih cocok untuk dipakai saat beraktivitas yang tidak membutuhkan waktu yang lama.
Jenis Produk Garmen yang Terbuat dari Polycotton
Selain jilbab, cukup banyak pula produk garmen yang terbuat dari polycotton, misalnya seperti baju, kemeja, gaun, baju gamis dll. Cukup banyak wanita yang memilih polycotton sebagai bahan dasar membuat baju gamis sebab mereka tertarik dengan tampilan polycotton yang bisa menampilkan kesan baju gamis yang jatuh lengkap dengan permukaan kain yang halus.
Tampilan baju gamis yang terbuat dari polycotton akan terlihat lebih elegan dan menarik namun sekaligus tidak meninggalkan kesan sederhana. Model baju gamis juga semakin bervariasi namun sudah pasti tanpa meninggalkan kesan syari yang wajib diaplikasikan pada sebuah baju gamis.
Motif bahan polycotton yang variatif juga membuat baju gamis yang terbuat dari polycotton cukup banyak peminatnya. Berbagai kegiatan yang semakin padat membuat wanita berhijab harus mampu memperhatikan jenis bahan dasar pakaian yang mereka kenakan. Bila mengenakan baju gamis, maka Anda juga perlu memperhatikan tingkat kenyamanan yang bisa Anda rasakan saat mengenakannya.
Faktor kenyamanan adalah salah satu faktor yang perlu Anda prioritaskan saat membeli kain yang akan dijadikan sebagai produk garmen. Polycotton termasuk jenis bahan yang cukup nyaman sebab bersifat halus dan lembut.
Meskipun di lain sisi, polycotton kurang bisa menyerap keringat. Namun jika aktivitas Anda tidak mengharuskan terlalu banyak berada di luar ruangan maka seharusnya Anda akan cukup nyaman saat mengenakan pakaian berbahan dasar polycotton.
Keunggulan Jilbab yang Terbuat dari Bahan Polycotton
Salah satu hal menarik yang terjadi akhir-akhir ini adalah semakin berkembangnya model dan desain baju gamis dan jilbabnya. Semakin variatif model dan desain untuk dikenakan oleh para wanita muslimah tentu akan semakin memudahkan mereka untuk memilih baju gamis dan jilbab yang sesuai dengan selera, gaya berpakaian, aktivitas dan tentunya budget yang mereka miliki.
Bukan hanya jilbab berbahan voal yang sedang naik daun popularitasnya, jilbab yang terbuat dari polycotton juga cukup banyak peminatnya dan laris manis di pasaran. Salah satu contoh jilbab polycotton yang populer yaitu jilbab dengan model segi empat misalnya seperti bahan bella square.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan jilbab model segi empat yang terbuat dari polycotton itu cukup populer adalah:
1.Tidak Mudah Kusut
Jilbab polycotton tidak mudah kusut, karena umumnya jilbab yang terbuat dari polycotton itu bersifat lebih tahan banting sehingga lebih sesuai bagi Anda yang berjiwa sporty namun tidak ingin meninggalkan kesan feminin.
2.Tidak Terlalu Panas
Tidak terlalu panas jika bersentuhan dengan kulit. Maka dari itu jilbab dari polycotton cukup cocok dipakai untuk segala musim. Jilbab polycotton yang bersifat jatuh dan cukup adem untuk dipakai tersebut itu tentu akan memberikan kenyamanan tersendiri.
3.Tersedia Berbagai Macam Varian
Berbicara mengenai model jilbab atau kerudung segiempat dari bahan polycotton kini cukup banyak pengusaha jilbab yang memproduksi berbagai varian jilbab segiempat, misal seperti jilbab renda, jilbab mutiara, jilbab motif yang semuanya terbuat dari polycotton.
Walau sudah banyak varian jilbab segiempat yang terbuat dari polycotton, namun tetap saja jilbab segiempat polos yang menjadi primadona di kalangan wanita muslimah. Hal tersebut disebabkan karena dengan mengenakan jilbab polos maka gaya berhijab mereka akan terlihat sederhana namun tetap elegan dan nyaman untuk kegiatan sehari-hari.
Mengenakan jilbab polos segi empat sekaligus akan membuat Anda bisa lebih efisien dalam berdandan. Anda tidak membutuhkan terlalu banyak waktu dalam memadupadankan warna jilbab yang Anda kenakan dengan pakaiannya.
Baca Juga: Bahan Rayon
Cara Merawat Bahan Kerudung atau Jilbab Polycotton
Kerudung atau jilbab segiempat saat ini memiliki banyak penggemar, apalagi jilbab yang terbuat dari bahan polycotton. Biasanya wanita muslimah setidaknya akan memiliki 10-20 jenis jilbab dan beberapa diantaranya adalah jilbab dengan model segiempat yang terbuat dari polycotton. Namun, tahukah Anda bahwa jilbab polycotton itu harus mendapat perawatan dengan metode yang benar?
Merawat jilbab polycotton agar lebih awet itu susah-susah gampang. Jika Anda masih merasa bingung bagaimana cara yang tepat untuk merawat kerudung atau jilbab yang terbuat dari polycotton, maka berikut ini ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan:
1.Pilih Deterjen yang Tidak Bersifat Keras
Deterjen yang bersifat keras itu biasanya jika terkena tangan akan memberikan sensasi rasa panas. Maka dari itu, sebaiknya Anda tidak menggunakan deterjen yang seperti itu saat akan mencuci jilbab yang berbahan dasar polycotton.
Serat katun yang terdapat pada jilbab polycotton akan rentan rusak jika langsung terkena deterjen dengan sifat yang keras. Oleh sebab itu hindari deterjen bersifat keras, namun jika terpaksa maka Anda harus melarutkan terlebih dahulu deterjen tersebut dalam air sebelum digunakan untuk mencuci jilbab polycotton. Pastikan bahwa deterjen tersebut tidak langsung mengenai jilbab yang akan Anda cuci.
2.Cuci dengan Tangan
Jilbab polycotton sebaiknya dicuci langsung dengan tangan. Hindari menggunakan mesin cuci sebab hanya akan merusak serat katun pada jilbab berbahan polycotton. Seperti diketahui, cukup banyak mesin cuci yang tidak bisa disesuaikan proses mencucinya dengan jenis bahan pakaian tertentu. Hal tersebut hanya akan membuat jilbab polycotton diputar-putar tanpa mempedulikan kehalusan seratnya.
3.Jemur Jilbab Polycotton di Tempat yang Teduh
Hindari untuk menjemur jilbab berbahan polycotton langsung di bawah paparan sinar matahari. Jika Anda menjemur langsung di bawah sinar matahari maka warna jilbab polycotton Anda akan lebih mudah pudar. Selain menjemur dengan cara diangin-anginkan saja, Anda juga perlu memperhatikan waktu jemurnya
Menjemur jilbab polycotton yang terlalu lama hanya akan membuat jilbab tersebut semakin kaku. Jilbab yang kaku akan membuat tampilannya tidak lagi terlihat cantik.
4. Hindari Menyetrika dengan Setrika yang Suhunya Terlalu Tinggi
Jilbab yang terbuat dari polycotton itu tidak boleh terkena panas dalam jumlah yang berlebihan. Hal tersebut disebabkan karena suhu yang terlalu tinggi atau panas itu hanya akan menimbulkan bercak berwarna cokelat pada jilbab polycotton Anda.
Seperti diketahui dalam sebuah jilbab polycotton terdapat serat sintetis serupa dengan plastik (polyester). Jika terkena panas dalam jumlah berlebihan maka serat tersebut akan meleleh yang bisa dilihat dari timbulnya bercak kecoklatan pada permukaan kain. Tentu bercak seperti itu akan membuat tampilan jilbab Anda menjadi tidak cantik lagi.
5.Simpan dengan Cara Menggantung Bukan Dilipat
Jilbab dari polycotton sebaiknya disimpan dengan cara digantung dalam lemari bukan dengan melipatnya. Maka dari itu, Anda perlu menyiapkan gantungan baju dalam jumlah yang cukup banyak agar bisa menggantung koleksi jilbab yang Anda miliki.
Jilbab polycotton yang bersifat ringan dan agak licin itu jika terlipat akan meninggalkan bekas lipatan yang sulit hilang. Bekas lipatan hanya akan membuat tampilan jilbab Anda terlihat tidak rapi.
6. Hindari Menggunakan Jarum Pentul
Memilih jarum untuk menyematkan jilbab sebaiknya juga perlu diperhatikan. Hindari menggunakan jarum pentul untuk menyematkan jilbab di bawah dagu. Cara seperti itu hanya akan membuat lilitan kain jilbab berkerut dan ketat di bagian leher. Sebaiknya Anda menggunakan peniti kecil saja.
Bahan polycotton sebenarnya sudah cukup nyaman dikenakan, baik itu dalam bentuk pakaian seperti baju gamis ataupun dikenakan sebagai jilbab atau bisa sebagai bahan tas . Namun, Anda perlu menyesuaikan dengan aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Jika terlalu banyak beraktivitas apalagi di luar ruangan, kain polycotton tidak terlalu nyaman untuk dipakai sebab bahan tersebut tidak mudah menyerap keringat dalam jumlah banyak.
Bahan Kain Satin
Kain Perca
Kain Wol
Kain Fleece
Kain Wol
kain beludru
Bahan supernova
Bahan Dinir