Jika Anda terbisa berkutat dengan kain sebagai bahan utama dalam membuat beragam jenis dan rupa pakaian, bahan kain satin sudah sangat umum dan familiar ketika mendengarnya.
Bahkan bisa dengan mudah mengenalinya bila ke toko kain, sebab dari segi tampilan dan karakter, jenis kain ini cukup ‘mencolok’.
Meski sejak dulu jenis kain ini disebut dengan sebutan ‘kain satin’, sebenarnya kata ‘satin’ sendiri tertuju pada metode pembuatan kain tersebut. Atau bisa juga dinamakan teknik pembuatan kain.
Untuk lebih mengenal seputar jenis kain populer satu ini, berikut ulasan dari Kainpusat secara lengkapnya.
Karakteristik Kain Satin
Karena karakternya yang kuat, kain ini banyak digunakan dalam membuat beragam bentuk pakaian yang memang sifatnya lebih istimewa dibandingkan pakaian rumah atau sehari-hari.
Karakter kain satin berupa tampilannya yang mengkilap dan glossy, lalu dari segi tekstur, tekstur permukaannya terasa halus dan lembut. Karena halus dan lembut ini maka bahan terasa ‘jatuh’ dan mudah dibentuk, serta dirancang.
Karakter dari kain satin cukup khas dan berbeda dari jenis kain lainnya. Banyak penggunanya yang mencari tampilan kain glossy yang bisa dengan praktis dijahit, juga bisa dipadu dengan jenis kain lainnya.
Di dunia fashion Indonesia, kain satin banyak digunakan untuk pelengkap desain pakaian dress dan gaun. Selain itu sebagai pelengkap seragam dan kebaya.
Pada ragam bahan kain satin tertentu juga digunakan untuk perlengkapan dekorasi.
Misalnya pada dekorasi pesta pernikahan, Anda pasti tidak asing dengan keberadaan kain satin yang digantung dan menyelimuti dinding-dinding, serta melapisi meja dan bangku-bangkunya, bukan? Kain satin dengan ragam lainnya ada yang umum digunakan sebagai bahan dasar gorden yang mana cenderung lebih kaku.
Warna dan kenyamanan kain ketika dipakai berbeda-beda. Begitu juga dengan harganya. Sama seperti banyak jenis kain lainnya, terdapat macam-macam kain satin dan tingkat atau kualitas gradenya.
Sehingga memberi tampilan dan rasa nyaman berbeda-beda dari setiap macam kain satin itu.
Termasuk pada jenis ragam kain satin dengan motif atau pola tertentu yang mana tentu saja tidak cocok digunakan untuk pakaian sehari-hari.
Sebab tampilannya akan lebih mewah dan elegan lagi. Serta lebih cocok bila dipadu atau bukan digunakan secara keseluruhan dalam penggunaannya sebagai bahan dasar pakaian.
Baca juga: Bahan Kain Wolfis
Proses Pembuatan Kain Satin
Proses dalam pembuatan kain satin yang disebut juga dengan Satin Weave, merupakan sebuah metode yang diterapkan oleh para pembuat atau seniman kain ialah menggunakan metode berupa teknik tenun satin.
Teknik tenun ini akan memberi hasil tampilan kain yang mengkilap dan lembut.
Proses metode teknik tenun terdiri dari pembentukan dua jalur yang mana saling membentuk silang berlawanan penentuan arah tenun benang.
Sehingga terciptalah cara tenun kain yang dinamakan warp (benang pakan) and weft (benang lusi). Jalur benang berbentuk lebar untuk mendapatkan pola benang yang lebar pula. Jadi akan bergerak ke dua arah, kanan dan kiri, saat pembuatannya.
Pada proses penganyaman berbentuk vertikal dari adanya satu jalur dari masing-masing cara tenun warp dan weft dengan gerakan naik turun. Proses seperti ini akan menghasilkan kain jenis tenun satin.
Untuk membuat tampilannya sesuai dengan karakter satin yang glossy, maka seniman atau pembuatannya merancang proses dengan menggandakan jalur benang. Membuat tampilan bahan kain satin semakin mengkilap.
Teknologi yang semakin canggih membuat proses pembuatan kain satin sendiri bisa lebih praktis dan beragam teknik.
Begitu juga dalam pemberian warna dan motif gambar pada permukaan kain satin dengan fungsi yang tidak kalah beragam.
Manfaat Kain Satin
Manfaat atau kegunaan dari bahan satu ini di antaranya yang pertama adalah menggantikan peran kain sutera yang harganya lebih mahal.
Kain ini memang lebih dulu dikenal di Eropa sekitar abad ke-20 setelah mereka mengenal keberadaan kain sutera yang permukaannya halus, lembut, dan sedikit mengkilap. Kain sutera dikenalkan oleh bangsa Tiongkok pada zaman itu.
Manfaat kedua, menciptakan kesan lebih mewah dan elegan pada pakaian.
Dibandingkan harga sutera yang tentu tinggi, kain satin menjadi pilihan atau solusi dalam mendapatkan tampilan yang terkesan mewah dan elegan, namun dibarengi harga yang lebih terjangkau. Selain itu kain jenis satin pun lebih lembut dan licin di kulit.
Berikutnya, manfaat ketiga ialah kain satin memiliki banyak pilihan variasi warna yang bisa dijadikan alternatif dalam penggunaannya.
Sehingga para pengguna dan perancang pakaian bisa lebih banyak berimprovisasi dalam menciptakan pakaian menggunakan bahan dasar maupun bahan tambahan satin.
Kain satin juga bisa diandalkan sebagai perlengkapan dekorasi dengan budget terjangkau.
Bukan hanya harganya yang cenderung terjangkau, kain tenun satin ini juga rata-rata memiliki kualitas cukup baik dan awet digunakan untuk jangka waktu lama. Mudah dibersihkan dan dibentuk.
Baca Juga: Bahan Crepe
Kelebihan Kain Satin
Apa saja kelebihan satin dibandingkan jenis kain lainnya? Utamanya berupa kesan dan tampilan yang diberikan dari kain tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan, tampilan kain ini memang sangat khas dan ‘mencolok’ dibandingkan jenis lainnya yang serupa.
Jadi kelebihannya dengan memberi tampilan mengkilap dengan kesan mewah, juga elegan.
Hal ini membuat tampilan penggunaannya bisa dibuat lebih simple tanpa mengurangi kesan istimewa yang melekat. Begitu juga dengan meminimalisir penggunaan aksesoris dan perlengkapan fashion tambahan lainnya.
Contohnya pada gaun berbahan dasar satin yang semua bagiannya menggunakan kain tenun satin. Sudah memberi tampilan istimewa tanpa harus menambah aksesoris berlebihan.
Kelebihan lainnya ialah kain satin mudah dibentuk dan termasuk kain yang fleksibel. Maksudnya, kain ini mudah dibuat menjadi beragam bentuk pakaian dan bisa mengikuti bentuk tubuh.
Tetapi memang harus berhati-hati ketika menjahitnya karena serat yang halus.
Kemudian, kain jenis tenun satin diproduksi dengan berbagai macam warna yang akan membuat pengguna atau pun para perancang lebih bisa mengekspresikan desain model pakaian. Sehingga tidak lekang oleh zaman.
Ada ragam kain satin tertentu yang memang lebih mewah lagi karena terdapat desain motif dan pola timbul.
Bisa memberi kesan lebih berbeda dan lebih istimewa lagi. Apalagi bila Anda ingin tampilan pakaian yang terkesan bervariasi, namun tetap ingin gunakan bahan dasar kain satin.
Kekurangan Kain Satin
Bahan kain satin memiliki kekurangan dalam beberapa bagian. Pertama, karena sertanya halus, bahan ini rentan dan rawan rusak bila salah dalam penggunaannya, khususnya dalam proses jahit, juga perancangan.
Memang idealnya untuk mengurangi risiko kerusakan ketika dijahit, lebih baik dilapisi puring atau kain tipis dalam.
Kekurangan kedua adalah kain ini tidak bisa dicuci menggunakan mesin cuci.
Bukan hanya karena rentan rusak, permukaan kainnya pun bisa saja menjadi mudah berbulu. Maka perlahan pakaian berbahan dasar kain satin akan cepat rusak dan terasa tidak awet.
Begitu pun dalam proses setrika atau merapikan pakaian ini. Harus bisa merapikan sesuai modelnya. Agar nantinya ketika pakaian digunakan bentuknya sesuai.
Kain ini juga tidak kuat suhu setrika terlalu panas. Karena akan menempel dan bolong.
Kekurangan terakhir, sifatnya yang mengkilap dan memberi kesan mewah, membuat aplikasi kain ini untuk dipadu dengan kain lainnya agak sulit bila tidak pas.
Karena akan berisiko memberi tampilan ‘tidak match’ dan malah memberi kesan berlebihan.
Kain ini juga lebih sulit divariasikan atau dipadu dengan jenis kain lainnya.
Kesan berbeda cukup jauh dan akan terlihat secara langsung. Pengaplikasiannya harus berhati-hati dan menggunakan strategi yang pas.
Macam Macam Kain Satin
Berikut beragam macam kain satin yang ada di pasaran:
1. Kain Satin Velvet
Ragam macam kain satin velvet dibuat dengan bahan polyester. Mungkin Anda sudah sering melihatnya karena satin velvet sering digunakan sebagai bahan pembuatan hijab/ jilbab. Karakternya halus dan lembut pada bagian permukaan.
Ketebalannya cukup tebal membuat tampilannya jatuh. Bentuknya tidak mudah berubah. Ketiga digunakan tidak terlalu panas. Tidak heran bila dipilih menjadi bahan membuat jilbab. Ditambah warna yang diaplikasikan bisa beragam.
2. Kain Satin Silk (Sutra)
Sama-sama banyak dipilih menjadi bahan membuat hijab/jilbab, ragam kain satin silk atau sutera dinilai sangat lembut, halus, serta adem ketika digunakan.
Dibuat dari bahan utama sutera, kain satin ini lebih jatuh dan mudah dibentuk. Permukaannya pun lebih halus ketika tersentuh kulit.
Kekurangan dari ragam kain tenun satin silk ini adalah keterbatasan variasi warna.
Oleh karena para pembuat dan mereka memproduksinya tidak bisa menyajikan satin silk dengan banyak warna. Mereka berusaha pertahankan kualitas yang mana gunakan sutera sebagai bahan utamanya.
3. Kain Satin Kahatex
Penggunaan kain jenis satin juga umum pada perlengkapan keseharian lain.
Jadi bukan hanya untuk pakaian atau dalam bidang fashion saja. Misalnya untuk gorden atau perlengkapan dekorasi lainnya.
Satu ragam kain satin yang banyak digunakan dalam kebutuhan dekorasi ialah satin kahatex.
Karakter kain ini cenderung lebih tebal dan lebih keras dari ragam satin sebelumnya. Sedikit kaku dan cukup mudah dibentuk. Satin kahatex agak panas bila digunakan sebagai perlengkapan fashion.
4. Kain Satin Clarissa
Ragam bahan kain satin selanjutnya ada kain satin clasrisssa. Kain satin satu ini mudah ditemui dalam dekorasi acara-acara seperti acara pesta pernikahan.
Ya, satin clarissa adalah ragam satin yang umumnya digunakan dalam dekorasi gorden atau kain pelapis sisi venue untuk memperindah dekorasi, serta menyempurnakan dekorasi.
Ketebalannya cukup tipis dan sifatnya sedikit jatuh. Satin ini juga terkadang menjadi pelengkap fashion seperti bahan utama dalam rok.
5. Kain Satin Bridal
Kain satin satu ini memiliki sebutan lain yaitu satin duchesse yang mana berarti ‘bangsawan’.
Sesuai dengan sebutannya, ragam kain ini memiliki kualitas baik dan sering digunakan sebagai bahan dasar gaun atau pakaian mewah lainnya.
Tampilan satin bridal akan memberi kesan elegan jadi cocok sekali digunakan sebagai bahan pakaian acara-acara formal.
Termasuk sebagai pelengkap fashion bentuk gaun dalam acara pernikahan. Atau juga dipilih sebagai bahan utama gaun pernikahan.
6. Kain Satin Faconne
Terdapat kain satin berkualitas lebih tinggi lagi dari satin bridal yaitu satin faconne atau disebut juga dengan satin jackquard. Kain tenun satin faconne memiliki karakter lebih halus lagi.
Ciri khasnya ada pada motif yang akan terlihat ketikan kain tersorot oleh cahaya.
Motif tersebut bisa berupa garis-garis, desain pasiley, dan banyak lagi.
Sebab karakter dan tampilannya yang cukup berbeda, berat kain ini juga agak berbeda. Satin faconne akan terasa lebih berat. Jadi cocok menjadi bahan utama pakaian.
7. Kain Satin Slipper
Pernah melihat sepatu para penari balet? Tampilannya juga mengkilap dan terbuat dari kain, bukan? Nah, sepatu balet itu juga umumnya terbuat dari kain satin.
Kain satin yang digunakan berupa satin slipper, karakter kain ini lebih keras dan kuat.
Satin slipper sering digunakan pula sebagai bahan sepatu anak-anak yang membutuhkan bahas sepatu lembut dan meminimalisir timbulnya lecet atau rasa kurang nyaman bagi anak-anak.
Ada juga sepatu orang dewasa yang menggunakan kain ini sebagai bahan dasar, walau dari segi proteksi, tidak begitu baik.
Kelebihan satin slipper adalah bisa dicelupkan dalam air dan mudah dibersihkan bila terkena noda. Seperti sepatu pada umumnya.
8. Kain Satin Delustered
Bila Anda ingin atau membutuhkan kain satin yang bisa, serta cocok digunakan menjadi pakaian sehari-hari, ragam satin delustered menjadi pilihan tepat.
Karakter satin satu ini ringan dan mengkilap pada kedua sisinya. Seperti yang sudah dijelaskan, umumnya kain satin memiliki dua sisi berbeda yang mana sisi satu lebih mengkilap, dan sisi satu lagi sedikit kasar.
Tetapi berbeda dengan ragam satin dulestered, maka kain ini sering disebut kain dengan sifat peau de soie.
Kainnya pun halus dan nyaman ketika digunakan untuk melakukan kegiatan sehati-hari.
Banyak penggunaannya, khusus di Indonesia, menyebut ragam kain satin sebagai satin sutera walau tentu berbeda dengan ragam kain silk (sutera).
9. Kain Satin Cloth
Selanjutnya, bahan kain satin bernama satin cloth. Ragam satin ini terbuat dari bahan utama wool. Sehingga dari segi harga memang lebih tinggi.
Karena biasanya benang wool yang digunakan dalam produksi satin cloth diimport dari luar negeri, salah satunya dari Perancis.
Bahkan bisa digolongkan sebagai satin termahal. Dalam proses tenun satin yang diterapkan, berbeda dengan proses tenun satin benang sutera atau jenis benang lainnya.
Karena membutuhkan proses yang lebih berhati-hati dan menggunakan teknik khusus.
Kelebihannya mungkin bisa dibayangkan bahwa harga tidak berbohong.
Kualitasnya sangat baik dan kilapan kain yang ditampilkan lebih mewah, tetapi tetap terkesan lebih lembut.
Satin ini juga lebih awet saat digunakan jangka waktu lama. Asalkan dirawat atau digunakan secara tepat.
10. Kain Satin Roberto Cavalli
Ragam kain satin kesepuluh ada satin Roberto Cavalli. Benar, nama satin ini dipengaruhi oleh seorang fashion designer ternama, Roberto Cavalli. Cavalli sudah dikenal dengan beragam produk fashionnya.
Satin ini juga sering digunakan olehnya dalam pembuatan pakaian desain Cavalli.
Karakter satin ini berupa lebih mudah menyerap keringat sehingga sangat cocok dijadikan pakaian sehari-hari, khususnya untuk pakaian tidur seperti piyama.
Kemudian memiliki permukaan yang halus. Ketebalannya sedang, tidak tebal, tetapi tidak tipis pula. Mudah dibentuk. Dari segi tampilan memang tidak terlalu mengkilap.
11. Kain Satin Damask
Satin damask merupakan ragam satin yang tergolong berdesain cukup rumit.
Terdapat pola dan motif yang diproses dengan cara yang juga sama-sama rumit, menggunakan teknik khusus, serta berbeda dari teknik satin umum.
Biasanya motif dan polanya sedikit timbul yang mana motif atau pola tersebut berbahan lain.
Contohnya beludru dengan bahan dasar satin. Tampilan kain ini berbeda dan tentu lebih istimewa. Namun tetap saja kebutuhan penggunaan kain satin beragam dan tergantung pada penggunaannya.
12. Kain Satin Sateen
Sekilas ketika menyebutkan namanya atau mendengarnya, ragam satin satu ini terasa sama dan membingungkan.
Tetapi sebenarnya ragam satin sateen berbeda dengan ragam satin pada umumnya. Bahkan satin sateen memiliki tampilan lebih beragam dan bervariasi lagi.
Perbedaan Kain Satin dan Kain Sateen
Berhubungan dengan ragam satin di atas yang disebut dengan ‘sateen’, pasti ada dari Anda yang bertanya-tanya, apa perbedaan antara kain satin biasa dengan kain sateen.
Perbedaan utamanya terletak pada proses pembuatan antara kedua kain tersebut.
Jika kain satin biasa diproduksi dengan proses tenun dengan menyilangkan dua jalur benang bergerak ke kanan dan kiri, lalu menghasilkan gerakan vertikal yang mana memperjelas tampilan glossy, kain sateen menggunakan proses tenun dengan metode yang berbeda.
Kain sateen diproduksi dengan metode tenun benang pinta. Metode ini berupa struktur turunan daru metode tenun satin biasa. Terdapat juga proses finishing tambahan yang membuat tampilannya jauh lebih glossy lagi dibanding satin biasa.
Karakter kain sateen halus dan mudah menyerap keringat. Aplikasi warna pada kain sateen lebih kuat, membuatnya lebih awet ketika digunakan dalam jangka waktu lama.
Salah satu penggunaan kain sateen ialah dalam pembuatan bahan sprei. Kain sateen bisa dibuat dengan beragam motif. Ketika bersentuhan dengan kulit, kain sateen terasa halus dan lembut.
Pada zaman yang serba canggih seperti saat ini, penerapan penggunaan kain sateen jauh lebih bervariasi dan bisa diakali. Misalnya penggambungan jenis kain lain yang dicampur dengan kain sateen kemudian diproduksi dengan motif serta pola yang serupa.
Di mana menggabungkan dua macam kualitas kain yang nantinya membuat harga jual produk terasa lebih terjangkau.
Bahan kain satin juga sebenarnya hampir sama saja.
Tetapi karena pada ragam tertentu terdapat keterbatasan, seperti keterbatasan warna, lalu perbedaan karakter yang cukup besar, membuat kain satin biasa perlu dibuat dengan strategi khusus ketika ingin digabung dengan jenis kain lainnya.
Baca Juga: Bahan Fleece
Harga Kain Satin
Membicarakan harga tentu saja akan sangat beragam dan bermacam-macam. Tergantung pada daerah masing-masing, juga tergantung ragam kain satin itu sendiri.
Tidak hanya itu, tetapi tergantung pula pada kualitas atau quality grade-nya. Kain satin dengan kualitas premium misalnya. Atau kain satin import.
Belum lagi saat ini sedang sangat populer kain satin hasil print dengan desain yang bisa ditentukan sendiri.
Kisaran harga kain satin polos mulai dari 25 ribu, hingga 50 ribu per-meternya. Akan lebih murah bila membeli dalam harga pembelian jumlah banyak atau gulungan.
Sementara untuk kain satin yang diprint dengan menyesuaikan kebutuhan, customize, harganya juga berbeda-beda tergantung pada kualitasnya dan desain warnanya.
Contohnya, kain satin print untuk jilbab berukuran 115cm x 115cm, umunya dibandrol dengan harga 120-200 ribu.
Penggunaan kain satin pada setiap ragam dan bentuknya tidak harus terpatok dalam desain pakaian, perlengkapan fashion, perlengkapan sehari-hari lain, atau pun untuk perlengkapan dekorasi.
Kain ini bisa menjadi alternatif untuk memberi efek mengkilap dalam berbagai bentuk.
Informasi seputar bahan kain satin di atas bisa menjadi referensi Anda dalam mencari bahan kain tenun satin yang paling pas, juga sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa padukan kain glossy ini dengan jenis kain lain yang pas untuk sempurnakan tampilannya.
2 Replies to Bahan Kain Satin
Saya tertarik dg kain satin sateen dan kain rayon, tp belum tau fisiknya seperti apa, bisakah saya beli masing2 1,5m ??
Bisa kak. Silahkan Kontak kami kak 🙂
Kain Wolfis
Kain Perca
Kain Wol
Bahan Kain Satin
Bahan supernova
Bahan Dinir
Kain Jersey
Produk Umkm Jogja Daritri