Siapa yang tidak mengenal bahan kain rajut? Kain satu ini merupakan kain yang cukup melegenda dan sudah lama digunakan sejak ratusan tahun yang lalu.
Dulu, kain rajut diproduksi secara manual oleh ibu-ibu menggunakan tangan untuk kemudian dikenakan oleh keluarganya ataupun untuk hadiah.
Kini, bahan rajut sudah tidak lagi dianggap sebagai kain tua yang mungkin hanya dikenakan oleh orang lanjut usia.
Bahkan, pakaian yang terbuat dari bahan rajut termasuk pakaian yang sedang populer bahkan menjadi pilihan anak muda masa kini.
Tidak hanya digunakan oleh masyarakat negara 4 musim, namun bahan rajut juga digunakan oleh masyarakat di iklim tropis seperti Indonesia. Yuk kenali lebih detail jenis kain satu ini yang telah dibahas oleh Kainpusat.
Mengenal Bahan Kain rajut
Bahan rajut dulunya merupakan kain yang sangat tebal sehingga banyak digunakan oleh masyarakat di negeri empat musim yang mengalami musim dingin dan musim semi.
Dengan tekstur benang rajutan yang tebal, membuat bahan kain ini sangat ampuh untuk mengusir rasa dingin.
Jika dulu kain ini sangat tidak cocok digunakan oleh masyarakat di negara tropis seperti Indonesia karena teksturnya yang tebal, kain rajut kini sudah berevolusi menjadi kain yang lebih tipis.
Pakaian yang menggunakan bahan rajut di Indonesia cukup beragam, dari mulai dibuat jaket, cardigan, dan pakaian lainnya.
Ada beberapa kain yang tergolong ke dalam jenis kain rajutan seperti kain mesh, jersey dan berber.
Cara pembuatan kain rajut menggunakan mesin rajut terdiri dari dua teknologi utama yaitu rajut pakan (weft knitting) dan rajut lusi (warp knitting).
Baca Juga: Bahan Kain Linen
Karakteristik Bahan Rajut
Bahan kain rajut dibuat dengan cara merajut benang baik secara manual menggunakan tangan maupun menggunakan mesin untuk produksi masal di pabrik.
Benang yang dirajut untuk disusun, dikaitkan kemudian saling disambungkan hingga terbentuk kain dengan jalinan yang kuat.
Rajut sendiri memiliki ciri khas elastis dan mudah untuk ditarik. Hal ini berkat keberadaan loop-loop antar rajutan benang di kain tersebut.
Selain lebih elastis dan fleksibel, kain rajut juga tidak mudah kusut bahkan sulit untuk kusut. Sayangnya, kain rajut memiliki kemungkinan untuk menyusut ketika perawatan yang dilakukan tidak tepat.
Baca Juga: Kain Wol
Kelebihan Kain Rajut
1. Teksturnya yang Lembut dan Nyaman di Kulit
Bahan rajut terbuat dari rajutan benang yang dibuat dari kapas sehingga terasa sangat lembut dan halus di permukaan kulit.
Oleh karenya bahan rajut dapat digunakan oleh semua kalangan umur, dari muda hingga tua.
Bahkan, anak kecil pun dapat menggunakan kain rajut karena tidak akan melukai kulit.
2. Lebih Tebal Ketimbang Kain Pada Umumnya
Kain rajut dibuat dari rajutan benang dengan ukuran tebal yang dirajut berlapis sehingga cenderung menghalangi masuknya udara ke permukaan kulit.
Karena ukurannya yang tebal, kain rajut sering dimanfaatkan sebagai pakaian penghangat di musim dingin seperti jaket, syal, mantel, bahkan topi rajut.
Namun, kini juga sudah berkembang benang rajut dengan ukuran yang tidak terlalu tebal sehingga tidak begitu bermanfaat jika dimanfaatkan sebagai penghalau dingin.
Jika Anda memilih kain rajut yang dibuat dari benang lebih tipis ini, maka Anda pun tidak akan merasa kepanasan jika digunakan di iklim tropis Indonesia.
3. Lebih Lentur dan Elastis
Bahan rajut lebih fleksibel bahkan mudah ditarik. Oleh karena itu, Anda yang tidak senang mengenakan pakaian terlalu mepet sangat cocok memilih pakaian berbahan rajut.
Pasalnya, bahan rajut akan cenderung melar dan tidak mepet di tubuh.
Kekurangan Kain Rajut
1. Rajut Berisiko Cepat Rusak
Meski dikatakan cepat rusak, namun sebenarnya hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan dan cara Anda mencuci.
Bahan rajut yang lembut cenderung mudah rusak dengan keluarnya benang-benang tipis apabila dicuci dengan cara yang salah.
Oleh karenanya, tidak terlalu disarankan untuk menggunakan mesin cuci untuk membersihkan pakaian dari bahan rajut karena khawatir tersangkut dan rusak.
2. Sedikit Sulit untuk Dicuci
Apabila pakaian ataupun jaket berbahan rajut yang Anda miliki termasuk menggunakan benang yang tebal, maka mencucinya mungkin akan memerlukan lebih banyak usaha dan energi.
Pasalnya, mencuci pakaian rajut tebal akan terasa sangat berat terutama setelah terkena air.
Anda disarankan untuk merendam jaket itu saja dengan sampo kemudian bilas dan jemur.
Tidak terlalu disarankan menggunakan detergen pada umumnya karena khawatir merusak tekstur kain.
3. Harganya Lebih Mahal
Dibandingkan kain pada umumnya, bahan kain rajut dipatok dengan harga yang lebih mahal ketimbang yang lain.
Namun, harga kain rajut sendiri akan sangat ditentukan oleh jenis rajutannya, ketebalan benang yang digunakan dan sebagainya..
4. Perlu Perawatan Teliti
Masih berhubungan dengan poin pertama, sifat bahan rajut yang lebih gampang rusak membuatnya perlu perawatan teliti.
Misalnya Anda tidak dapat sembarangan mencucinya agar benang-benang pada kain rajut tidak keluar.
Jenis Knitt atau Rajutan
1. Single Knitt
Teknik merajut single knitt adalah teknik yang biasanya diaplikasikan oleh pemula karena lebih cepat dan lebih mudah dipelajari.
Merajut dengan single knitt menggunakan dua buah jarum rajut beserta satu buah benang rajutan.
2. Double Knitt
Teknik ini menggunakan dua buah benang rajut yang dirajut bersamaan dengan dua buah jarum rajut. Hasil rajutan double knitt akan lebih tebal ketimbang single knitt.
3. Lacoste
Rajutan pique atau lacoste merupakan jenis rajutan yang berciri khas berupa adanya corak, tekstur maupun motif pada kain hasil rajutannya. Rajutan ini dapat digunakan bolak-balik.
4. Striper atau Yarn Dye
Rajutan striper merupakan rajut dua warna yang dikombinasikan dan tidak bisa digunakan atas dan bawah (bolak balik).
Cara merajutnya bisa dengan single knit atau double knit asal di akhir dibuat belahan.
5. Drop Needle
Tekstur rajutan drop needle yaitu vertikal lurus dan cukup lentur. Cara membuatnya dengan cara drop needle alias variasi cabut jarum.
Harga Kain Rajut
Anda bisa membeli kain rajut yang dijual secara meteran maupun roll.
Harganya sendiri sangat bervariasi tergantung dari ketebalan, tingkat kehalusan dan jenis kain rajutnya sendiri.
Misalnya untuk kain rajut dari bahan polyester dibanderol di kisaran harga Rp 15an ribu hingga Rp 30an ribu per meternya.
Jenis yang lebih murah adalah kain renda tajut yang dijual di kisaran harga mulai dari Rp 2 ribu per meternya.
Baca Juga : Bahan Supernova
Penggunaan Kain Rajut
Karena memiliki karakteristik tebal dan elastis, kain rajut kini banyak digunakan untuk memproduksi jaket, sweater, cardigan hingga jenis pakaian luar lainnya.
Kain rajut juga sering dipilih untuk membuat baju atasan biasa seperti kaos ataupun membuat rok.
Selain itu, topi berbentuk kupluk untuk menghalau dingin juga biasanya dibuat dari kain rajutan.
Jika Anda tertarik ingin membuat bahan kain rajut Anda sendiri, Anda sebenarnya bisa merajutnya secara manual menggunakan tangan. Untuk benangnya bisa menggunakan benang wol besar ataupun lokal, benang katun, dan benang bali.
2 Replies to Bahan Kain Rajut
Informasinya lebih dari kata cukup bermanfaat dan jelas daripada artikel sejenis yang kebanyakan isinya tidak jelas dan hasil copas. Terima kasih, saya tidak menyesal berkunjung kesini kak. Lanjut berkarya kak, smangat terus.🙏😊
Terimakasi Kak 🙏
Bahan Kain Satin
Kain Wolfis
Bahan Rayon
kain beludru
Bahan Dinir
Kain Jersey
Produk Umkm Jogja Daritri
Bahan Kain Maxmara